Manusia dan Keindahan
- Ilmu Budaya Dasar -
Gunadarma University |
Assalamualaikum Wr. Wb.
MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani dan kebudayaan atau secara campuran.
Biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti
"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi
yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain.
Antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka
dalam masyarakat serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Dari penjelasan diatas kita
dapat menyimpulkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki
akal dan fikiran secara logis. Manusia juga sering disebut dengan makhluk
individu, dimana memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurut nya baik
dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Namun manusia juga
disebut dengan makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri
melainkan harus saling berinteraksi dan saling berhubungan dengan lingkungan
dan tempat tinggalnya.
Penggolongan manusia yang
paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda
laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita,
anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
CINTA DAN KASIH
Cinta merupakan pengalaman
yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali,
orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya.
Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan
arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada
perasaan dan cerita romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta
kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna
yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa
cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal,
berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam
kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun
orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka
butuh akan cinta.
BEBERAPA
PENGERTIAN
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta,
Cinta adalah rasa sangat
suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta
(kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu
hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta.
Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Erich
Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa,
Cinta itu terutama member,
bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu,
yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr.
Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsur,
yaitu ketertarikan,
keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan
dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada
jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh
dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak
ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Cara
sederhana,
Cinta kasih adalah perasaan
kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta
Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang
diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang
diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan
keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
Walaupun cinta dan kasih
mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu
cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih
merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang
dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih
dapat diwujudkan secara nyata.
TINGKATAN
CINTA
Cinta
memiliki tiga tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.
1. Cinta tingkat tertinggi
adalah cinta kepada tuhan.
2. Cinta tingkat menengah
adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
3. Cinta tingkat terendah
adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat
tinggal.
Bagi umat manusia cinta
tertinggi merupakan suatu keharusan dan tidak ada duanya. Hal ini merupakan
konsekuensi iman dan menjadi pendorong utama dalam menunjang tinggi agama.
Cinta menengah adalah suatu
energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Ia timbul dari perasaan
seseorang yang dicintainya, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Oleh
karena itu, hubungan cinta, kasih sayang, dan kesetiaan semakin akrab.
Cinta tingkat terendah
adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itulah
ia adalah cinta rendahan.
Mari
kita simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta.
Ibnu al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
1. Cinta Natural. cinta ini
bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya,
kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada
kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
2. Cinta Supranatural. Cinta
ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan
tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif.
Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun
dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa
cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami
pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”.
3.Cinta Ilahi. Inilah
kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan
objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan
ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki,
penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun
yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.
MACAM-MACAM
CINTA
Menurut Erich Fromm (1983 :
54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai
macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut:
Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia
mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta
diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini
bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah
mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi
seimbang ini bernilai positif. Dengan
demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang
dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
Cinta Sesama Manusia /
Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau
persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia.
Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena
seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya,
melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia
sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya
dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif
(khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan
cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis
jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam
melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika
tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga
yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias
berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga
perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan
timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan
saja, dengan uang sebagai bayarannya.
Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber
dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu
terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang
ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan
naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
MANUSIA
DAN CINTA KASIH
Apa kaitannya?
Cinta memegang peranan yang
penting dalam kehidupan manusia, karena cinta merupakan landasan dalam
kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan
yang erat dimasyarakat, dan hubungan manusiawi yang akrab dan juga cinta adalah
perekat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUNADARMA UNIVERSITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar